Review: After School Club


After School Club

My rating: 5 of 5 stars



You know whaaaattt!! Akhirnya dari sekian novelnya orizuka yang kubaca 2 hari ini finally I found another interesting story she had made! It's soooo interesting! It's not boring, funny, and full of laughs!

Sumpaaaahhh... baca novel ini tuh seger bangeeett... Aku dah nggak bisa mikirin mana yang masuk akan malna yang nggak masuk akal dari novel ini. Soalnya semuanya nggak masuk akal! Aku bisa nemuin banyak banget adegan sadis yang ada di komik-komik, dan jujur, aku baca novel ini kayak baca komik. Nggak ngerasa aneh sama aksi serang-serangan korsi, lempar-lemparan tepung, dan lempar2an make up dan entah segala kesadisan apapun yang di gambarkan orizuka di buku ini. Aku nggak nemuin hal lain selain asikkk dan seru banget baca setiap adegan yang di gambarkan orizuka di buku ini. Semuanya nggak ada yang mubazir. Ketawaaaaaa ngakak terus.


Alurnya
Alurnya tentang seorang anak bernama Putra dengan titel pangeran yang kaya raya dan karena nilainya turun dia diwajibkan untuk masuk kelas yang katanya itu adalah kelas terabai yang isinya orang-orang dodol semua. Aku nggak terlalu terpukau sama permainan alurnya, soalnya alurnya lebih kayak keseharian anak-anak After School terhadap Putra yang jadi anak baru di kelas tersebut. Bagaimana merana dan frustasinya dia dikerjai dengan cara yang mengerikan dari teman-temannya. Aku yang baca aja sampai ikutan merinding bayangin kesadisan yang dilakukan anak-anak After School

Konfliknya juga biasa aja, klise, nggak ada yang terlalu gimana-gimana. Bahkan klimaksnya nggak ada yang bikin sampe nangis tersedu-sedu atau berderai air mata. Aku cuma nemuin kata lucu dan lucu, ketawaaa terus sepanjang cerita.

Entah kenapa aku merasa kali ini kak orizuka bener-bener bisa menciptakan sebuah cerita yang cerdas. Ketika banyak orang mengharapkan kisah romantis dari awal sampai akhir, ia bisa menciptakan suasana humoris yang bikin ketawa ngakak di setiap bagian buku ini. Kali ini aku salut banget, kak orizuka berhasil bikin cerita sekolahan jadi sangat menarik untuk diikuti, bahkan humoris dan ketidaklogisan bisa jadi hal yang paling ingin dibaca setiap kali aku membuka halaman buku ini. Konfliknya itu ternyata tetep bikin ketawa, bahkan sampai klimaks, atau sampai ending pun masih dibikin ketawa. Jadi walaupun tidak berdebar-debar yang gimana-gimana gitu waktu baca ceritanya, aku puas banget bisa ketawa sepanjang cerita. Rasa-rasanya cukup dengan ketawa dan aku malah biasa aja sama kisah cintanya. Itu jadi bumbu penyedap yang bikin novel ini semakin manis sebagai bahan bacaan.

Tokoh
Huwaaaaaa~ aku speechless banget deh kalo ngomongin anak-anak After School. Kalo semua orang bilang mereka itu dodol, aku pingin bilang mereka itu udah gila! Tapi justru sangat menyenangkan dan unik. Nggak ada satu karakter yang membosankan di cerita ini, semuanya dapat porsi yang pas dan kemunculan yang pas. Nggak sama sih dominannya, tapi pas. Pas kapan keluarnya, pas kapan nggak dibutuhninnya. Tokoh disini semuanya unik dan itu nyenengin banget.

Aku sukaaaa banget sama dialog antar tokohnya disini. Nggak ada satu bahasanpun yang nggak bikin ketawa.Sekalipun yang diomongin nggak penting, entah kenapa nggak bikin aku skip ceritanya tapi justru bisa ngulang tiap dialog yang para tokohnya katakan. Kalo emang ada orang-orang kayak mereka, rasanya dunia bisa kiamat. Yang pasti mereka itu lucu tapi lebih gila dan sadis. Lucunya karena sadis! Duh, nggak usah lah ya dijabarin gimana sadisnya, baca aja ntar juga tau dimana sadis yang bisa ngakak sendiri itu.

Tokohnya nggak ada yang pendendam dan terlalu antagonis, nggak ada rebutan cinta, nggak ada beranteman, semuanya diisi dengan solidaritas antar kelas, dan entah kenapa aku merasa so sweeet banget. Tokoh disini juga diciptakan dengan keunikan masing-masing. Seperti apa Putra yang datar, Cleo yang serem, Zia yang lebay, Rudy dan Mario yang sadis, atau Panca yang bego. Atau... bego semua. Pokoknya, kehebatan dari novel ini bukan di alurnya, buat aku kekuatan terhebat novel ini adalah tokohya yang unik yang bisa bikin cengengesan atau ketawa cekakakan waktu lihat tingkah tokohnya yang nggak banget. Pokoknya harus baca sendiri deh nggak nyesel liat gimana gilanya anak-anak after school

Dan dan disini aku mau menyatakan bahwa disini Cleo jadi karakter favoritku dari buku lainnya deeeh... Aaah aku suka banget akhirnya kak orizuka bikin karakter beda juga tentang ceweknya. Hahahhaa... aku nggak habis pikir sama si Cleo ini. Dia cewek, tapi seremnya amit-amit. Tapi juga dia bisa jatuh cinta, dan kalo pacaran lucuu!! Pokoknya karakter Cleo ini emang satu-satunya dan bener-bener ajaib. Aku emang nggak suka sih ya sama karakter yang terlalu dominan baiknya, aku emang lebih suka karakter utama ceweknya baik tapi juga dominan seremnya kayak si Cleo ini. Unik banget deh pokoknya si Cleo. Beneran cocok sama Putra. Kayak panci sama tutupnya. Klop. Bego. Stress. hahahhaa

Yang kedua aku juga suka banget sama Putra. Yang normal tapi dikerjain habis-habisan sama temen-temennya. Udah tau dikerjai gila-gilaan dia masih ajaaaa betah sama temen-temennya. Aku suka sama cara pikirnya yang kadang mikir yang bagus tentang temen-temennya tapi detik berikutnya bisa langsung lupa sama yang baik-baik. Pokoknya lucu banget deh si Putra ini. Gayanya sok cool tapi dia berhasil dikerjain dulu. Udah kalo ngeliatin temennya pake melotot, mendelik, ganas, juga tetep nggak ngaruh. Dia juga tetep ngalah. Nah kalo udah versus sama Cleo? Dia pasti udah ketakutan kayak dikejar setan. Pokoknya lucuuuu banget si Putra ini. Aku sampe lupa kapan aku sesuka ini sama karakter cowok yang dibuat sama kak orizuka sebelum ini hahahhaha


Fokus
Dan yang paling penting disini adalah, novel ini fokus. Disini fokus cerita kehidupan putra yang disekelilingnya adalah orang-orang bego. Meskipun sebenarnya setiap orang dalam cerita ini bisa jadi tokoh utama, tapi aku suka karena kak ori bisa fokus disini. Nggak semuanya dipaksain buat diceritain sampai ending, cukup cerita tentang putra aja tapi udah menarik banget.

Putra yang akhirnya jadian sama cleo. Sejenak aku mikirin mereka bakal jadi gimana ya kalo pacaran, dan ternyataaa... aaah pokoknya pacaran mereka itu cute banget. Mana si Putra juga kok bisa gitu ya lama lama jadi ikutan normal. Awal-awalnya sih dia masih kelihatan normal, makin kebelakang makin nggak cocok tuh anak nyatain dirinya masih normal. Dia sama Cleo jadi kayak suami takut istri. Manis nya jarang tapi takutnya sering. Trus dia mah emang bukan tipe pemarah yang cerewet gimana-gimana gitu, dia itu normal! cuma normalnya emang lenyap habis kenal si cleo. Nah, habis sama cleo dia ikutan jadi duo konyol deh. Jauh lebih konyol dan lebih gila dari Sid dan Julia di High School Paradise.


Oyaaa ada bagian yang aku suka banget disini. Waktu after school di hari terakhir mereka sekelas trus ngajak gurunya karaoke. Itu lembaran akhir-akhir dan aku ketawa terus nggak karuan. Si guru ini meskipun tau segila apa kelasnya tapi waktu liat pada karaoke langsung ilfil setengah mati. Mirip banget sama Putra yang ternyata meskipun keitung mulai gak normal tapi tetep paling normal hahaha. Dan endingnyaaa... aaaah... pokoknya novel ini bikin ketawa bahkan sampai aku menutup bukunya. kereeeeeeennn untuk kisah anak remaja sekolahan keren bangeeettt.. aku dapet seratus persen rasa kekeluargaan yang ingin kak orizuka tunjukkan di novel ini.

Aku



Komentar