Review Film Komedi Horror 'Ghostbuster' (1984)


Masih film lama, kali ini judulnya adalah Ghostbuster yang tayang pada tahun 1984. Ceritanya adalah tentang 3 orang yang menganggap diri mereka ilmuwan dan mereka melakukan aktivitas menangkap hantu tetapi dengan ilmu fisika. Jadi, ada alat untuk menangkap hantu-hantu tersebut.

First of all, film ini seru!
Lucu banget engga, horror enggak, drama juga enggak, tapi ya seru saja. 
Lucunya cuma dikit-dikit, horrornya cuma dikit-dikit juga... tapi entah, mungkin yang berlebihan justru reaksi atas setiap momen yang muncul dalam cerita. Bikin jengkel, tapi ya ketonton sih. Walaupun bukan film hebat, tapi kurasa film ini cukup menarik untuk menghabiskan waktu luang, tidak begitu berat filmnya.

Kalau mengacu pada judulnya, mungkin kita akan berfikir bahwa film ini bisa jadi seram, karena ceritanya adalah tentang hantu, penangkapan hantu.

Meskipun begitu, hantu-hantu yang dilihat di dalam film ini lebih terkesan imajinatif, mungkin karena gaya penampakannya itu semacam casper gitu, jadi hantu-hantu imajinatif, bukan gambaran hantu pada umumnya yang kita tahu, buatku itu... well, agak kurang realistis memang.

Ini film lama, jadi memang untuk animasinya sendiri masih kelihatan kasar. 

Aku menonton film ini karena ratingnya lumayan bagus di IMDB untuk sebuah film yang sudah lama sekali tayang. Film ini lucu, banyak bagian yang kalau tidak bikin ketawa setidaknya bikin senyum-senyum.

Masalahku terhadap film ini kelihatannya lebih banyak ke bagian teknis. Kadang agak tidak seimbang antara cerita sama teknisnya. Biasanya kalau ceritanya sudah membutakan aku untuk tidak memperhatikan kekurangan di bagian teknis, aku masih nggak terganggu. Masalahnya film ini cukup banyak harus memperhatikan aspek teknisnya (terpaksa), dan ceritanya masih belum menutupi kekurangan di bagian itu. Misalnya bagian kemunculan hantu. Kemunculan hantu masih nggak apa sih, maksudnya, itu hantu-hantu di Harry Potter bentuknya ya bukan untuk memunculkan kesan horror di filmnya, memang. Agak bermasalah ketika cerita masuk ke bagian Zool, ketika tokoh Dane masuk ke apartemen dan mendadak ada tangan-tangan monster yang menangkapnya kemudian dia diceritakan kerasukan, nah itu aku agak melongo.

That is so no make sense. Oke, ini memang cerita komedi-horror, atau komedi sajalah karena tidak begitu horror menurutku, tapi hantunya dimunculkan dalam sosok-sosok monster yang menjijikan, err.. dan mereka tidak mengerikan. Jadi, bagiku kesan horrornya jadi agak gagal. Nah, kemudian aspek suspense, aspek tegangnya, itu juga tidak begitu terasa. Entah kenapa sekitar 60% memang tensinya jadi agak cepat, tapi dengan banyak disebutkan kata-kata ilmiah yang aku nggak ngerti, atau cerita-cerita dongeng hantu yang aku juga nggak ngerti, aku tidak merasakan ketegangan yang sama, meskipun ada sih ya.

Cerita ini tidak butuh waktu lama untuk diselesaikan, meskipun saat menonton agak terasa lama karena mencoba meraba tentang apa cerita ini. Turning point dalam cerita juga tidak begitu terasa. Jadi tiba-tiba saja kelompok Ghoshbuster yang baru saja kehilangan tempat dan peralatan untuk bekerja sudah mendapat apa yang dibutuhkan (nyaris tidak tampak seperti usaha). Job pertamanya mereka bikin ulah, tapi mereka malah cepat sekali terkenal. Sehingga bagiku secara subjektif, pengemasan dramatiknya masih kurang, atau malah nggak ada ya? entahlah. Ada sih, waktu ada yang mau berusaha menutup usaha dia, tapi menurutku masih tahap biasa saja, tidak begitu intens keberadaannya, dan tidak terlalu mengancam.

Tokoh-tokoh di dalam film ini diceritakan dengan cukup proposional, untuk 4 tokoh Ghosbuster dan 2 tokoh pendukung lainnya, tapi juga tidak saling bekejaran sehingga satu dengan yang lain juga memang tidak terlalu mencolok. Sayangnya, itu juga menjadikan film ini juga tidak kuat di tokohnya, sehingga buat aku pribadi antara tokoh dan alur cerita sebenarnya tidak ada yang benar-benar melebihi, kecuali beberapa adegan yang menggambarkan bagaimana setiap tokoh bereaksi pada setiap situasi yang muncul. Itu saja kali ya yang bikin aku betah nonton.

Film ini cukup menarik secara pengemasan di aspek-aspek lucunya saja, dan ide cerita yang cukup imajinatif mungkin di saat itu (1984) cerita kayak gini masih langka kali ya, entahlah. Atau mungkin, cerita ini menjadi cukup menarik karena berusaha menyatukan antara horror dan komedi dimana untuk film barat aku masih jarang menemukan yang gaya bercerita pada filmnya seperti ini.


Salam, Adlina Haezah

Komentar