Review Film Death Note, The Last Name, L Change The World

Jadi ini semua berawal dari....

Death Note itu ya bacanya udah lamaaaaa banget. Udah dari SMP. Itung aja dah tuh dah berapa tahun yang lalu. I just know that it's good, it's reaaally good. Aku baca buku ini hitungannya 'kepaksa', tapi aku seneng kenal sama cerita ini. Termasuk cerita yang legendaris ternyata, sampai2 dibikin franchises filmnya, dan bahkan dramanya. Ya.. sama animenya juga yang pasti.

Anyway, aku gak tertarik-tertarik amat sama filmnya.. saat itu. Tertarik siiih tapi gak ketonton-tonton ya.. hmm.. entahlah, trus lama kelamaan kayaknya aku lupa kalo pingin nonton film ini.

Dan kemariiinnn... dikarenakan Kento Yamazaki *aaaaaawwwwwwww* yang nanti akan aku coba review, aku akhirnya mulai merasa 'harus' nonton film Death Note, karena aku harus nonton Kento pas main di dramanya jadi aku mulai untuk nonton filmnya dulu.

Oke.. gak usah lama-lama.. let's review them all!

Death Note (2006)


Ekspektasiku... berantakan...
This movie is so ... it's really good!

Aku suka banget meeeenn.. walaupun ini film umurnya udah lebih dari 10 tahun, dan aku baru nonton filmnya, tapi gak ada yang bermasalah. Filmnya bagus banget. Terlepas dari aku udah lupa sama alur di komiknya, film ini jenius.

Harus mulai dari mana ya aku jelasinnya... aku emang udah lupa sama cerita di komiknya, tapi aku inget gimana karakter-karakternya dan juga garis besar ceritanya, termasuk juga rasa berdebar yang aku rasakan di komiknya, aku masih inget.

Itu.. semua ada di film ini. Film ini aku pikir awalnya cuma film model cosplay gitu.. yang tokohnya dibentuk sedemikian rupa kayak di komiknya sampai hasilnya jadi ridiculous. Tapi ternyata enggak. Memang dibentuk seperti pada komiknya agar ceritanya juga sampai sama rasanya. Aku tetep benci sama Kira, aku tetep dukung L. Dan aku suka banget sama pertarungan antara L dan Kira.

banner image

Bisa dibilang nyaris di sepanjang film ini aku dikit-dikit serasa mau berjingkat di atas kursi gara-gara saking semangatnya lihat duel jenius dua tokoh utama ini. L sama sekali bukan tokoh pendukung,yups dia tokoh utama. Makannya di cover filmnya mereka berdua ditaruh sejajar, karena penonton memang diarahkan untuk mengikuti keduanya tanpa mau kehilangan momen salah satunya. Ceritanya memang diawali dari kemunculan Kira, termasuk latar belakangnya. Ini mungkin film pertama yang aku tonton dimana tokoh utamanya adalah karakter yang jahat. Dan mungkin juga untuk pertama kalinya aku gagal simpati dengan tokoh utama yang pertama kali muncul. (kusebut Kira sebagai tokoh utama karena kemunculannya lebih dulu dari L)

Aku suka sama L sejak pertama kali dia muncul suaranya doang. Aku tahu sih dari komiknya juga aku udah suka sama L sejak awal kemunculannya, tapi disini aku udah ekspektasi bakal suka sama L dan taraaaamm... aku jatuh cinta sama L, sama semua keanehan yang dia punya. Rasanya perlu untuk kukatakan kalau rugi sekali kalian gak kenal sama karakter jenis L. Karakter esentrik, aneh, kelihatan egois, tapi gak bisa kamu benci. Semua keputusan dia yang paling kontroversi sekalipun rasanya mau diikuti.

Aku meletakkan simpati sepenuhnya pada L, dan aku mendukung L. Dia sama sekali gak ngecewain di film ini. Aku suka banget sama penggambaran karakternya. Lebih menegaskan kalo orang jenius itu aneh,

Oya, karena aku udah nonton dramanya, bisa kukatakan bahwa sama sekali gak overlapping sekalipun kamu nonton semuanya, entah dari komik-anime-film-drama, walaupun garis besar cerita sama,aku yakin kalau nonton semua jenisnya itu kalian akan menemukan kalau ceritanya dikemas sedemikian rupa hingga jadi berbeda. Yang paling terasa dari drama sama film sih menurut aku karakter di tokohnya ya. Di filmnya rasa 'jenius' tokoh utamanya kerasa banget, karena ditunjukkan melalui visual dengan cara yang juga jenius, tetapi kalau di dramanya mungkin lebih ditunjukkan melalui verbal karena medianya memang 'televisi' jadi biar bisa dinikmati sambil lalu yaa.. analisisnya nggak terlihat segamblang film even though it's still interesting. Anyway, film ini menurutku wajib sih kalau kalian suka cerita-cerita yang menunjukkan sisi-sisi jenius tokohnya, atau kalau kalian suka lihat eksperimen karakter-karakter yang mungkin jarang dimunculkan dalam sebuah cerita.

Death Note: The Last Name (2006)


Nah, film pertama ternyata bersambung kawan-kawan... dan dilanjutkan di film kedua yang juga merupakan film  terakhir pertarungan antara L dan Kira.

Oke, disini banyak yang rasanya lebih complicated secara alurnya. Tapi aku tetep suka sama twist di ceritanya. Yang pasti ada banyak poin di film ini yang cukup berbeda dari komiknya, banyak yang lumayan dirombak, dan bahkan endingnya aja beda sama komiknya. Pokoknya banyak yang diubah sedemikian rupa tapi tetap tidak menghilangkan esensi 'jenius' yang merupakan poin penting dalam cerita ini sendiri.

Aku suka banget sama karakter Kira yang tenang, walaupun aku gak dukung dia. Just saying, karakter Kira memang karakter hero yang sengaja bikin kita benci tapi tetep pingin kita ikuti. Sedangkan si L, aku masih suka banget sama dia... terlebih sama keseluruhan aspek dimensi tokoh ini. Gimana keras kepalanya dia, gimana gestur dia yang aneh banget itu, konsisten, idealis, bahkan kekanak-kanakannya dia. L ini jenis orang jenius yang rasanya semua hormon itu larinya ke otak, bukan ke hati, jadi yaaah.. dia masih perlu banyak belajar tentang manajemen hati. kekeke~ dia itu tokoh 'pemenang' yang rasa keadilannya tinggi banget. Perasaannya memang jarang ditunjukkan karena minor daripada apa yang ada di otaknya, meskipun begitu kelihatan banget kalo L ini adalah orang baik yang nyaris gak ada sisi jahat dalam dirinya. Dan dia ini karakter yang innocent dan gak peduli apa kata orang. Dia orang yang cukup yakin sama apa yang dia rasakan dan dia gak gampang goyah. Ya, makannya bagiku di film ini L selalu menjadi heronya.

Kalau udah nonton yang film pertama sih... emang rugi kalau gak nonton film ini.


banner image


L: Change The World


Baiklah fellows, kalau film yang ini sih lebih tertarget ya. Ditujukan untuk penggemar L saja, kayak aku. Kenapa penggemar L? Karena film ini ditujukan untuk kalian yang masih kangen L, masih pingin lihat dan kenal karakter L ini. Sejujurnya, aku aja di akhir cerita nangis. Tapi aku seneng banget nonton film ini karena full L ceritanya, gak ada Kira, jadi puas banget kenal sama karakter ini.

Ratingnya emang gak sebagus 2 film sebelumnya.

Itu sih karena banyak yang menyangkan kejeniusan L itu gak se show off ketika dia di 2 film sebelumnya bertarung sama Light Yagami. Yah, kalau menurutku sih wajar, kalau gak seterlihat itu.. karena si L aja seumur hidup baru sekali ketemu si jenius model Kira yang justru jadi musuh dia. Sampai-sampai Kira ngomong.. kalau L itu setidaknya menyamai kejeniusan dia. kekekkeke~

Iya, jadi banyak yang gak suka karena gak ada kasus semenengangkan film Death Note, trus gak bahas-bahas Death Note lagi.. seolah memasuki sebuah dunia yang berbeda.

Aku tahu, mungkin karena penonton ditaruh di perspektif L sepenuhnya, jadi yang kita temui adalah L ketika mengurus kasus-kasus lain selain masalah Kira. Aku termasuk yang penasaran sama keseharian dia mengurus kasus-kasusnya, jadi aku sih suka... banget.

Yang paling sedih disini adalah karena timelinenya mengikuti cerita di Death Note dimana kontrak hidup L sebenarnya cuma 23 hari lagi. Dan counting down di film ini sampai hari kematiannya,hiks *jadi L tetep mati ya walaupun bukan karena Kira, ugh sedih*. Dan sedih banget karena di film Watari yang meninggal, jadi si L lumayan syok karena Watari bisa dibilang ayahnya dia yang jagain orang seesentrik dia dan tetep sabar.. menurutku sih cuma Watari.

Trus, disini dia dapet 2 anak kecil, dan berakhirlah L menjadi si bodoh jenius yang ngurusin anak-anak kecil. Lucu sih, dia polos banget, secara mana pernah sih dia berhubungan sama anak kecil? Tapi disini kita bisa melihat pertunjukan dari perasaan L. L ternyata bukan karakter yang dingin. Ternyata kalau dia disentuh sedikit saja, kita bisa melihat bagaimana perasaannya bermain. Berhubungan dengan anak-anak kecil yang polos itulah yang membangkitkan sosok L si perasa. Jadi kita disini kita bisa lihat sisi si jenius L yang hatinya ikut digunakan. Disini, aku lebih merasakan sisi 'drama' dan hubungan emosinya. Aku merasa banyak tergerak karena L dan anak-anak ini.

Dan.... guys, ternyata emang beda banget sama versi cerita originalnya. Tapi disini akhirnya si Near muncul... dengan cara yang berbeda tentunya. Tapi sepenuhnya tetap bisa kuterima..


=====================

Well, okedeh gitu aja. Aku gak mau panjang-panjang review. Ini aku buat simpenan biar aku bisa throwback kalau suatu hari aku penasaran apa yang bikin aku suka sama film Death Note, secara aku suka banget sama film ini jadi sayang aja gitu kalau gak kutinggalkan jejak di blog ini.



Salam, Adlina Haezah

Komentar